-=[ meng HITAM ~ PUTIH kan PELANGI ]=-

-=[Selamat Datang Di blog Sederhana Ini Semoga Anda Senang Dengan Yang Kami Sajikan.!!]=-

Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan menumpahkannya?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya

Menghidupkan Sunnah Rasulullah Saw


Menghidupkan sunnah Rasulullah Saw mungkin terlalu abstrak bagi kita yang masih awam. Tapi bagi kaum terpelajar, terutama lagi para ulama, menghidupkan sunnah Rasulullah Saw itu merupakan kewajiban. Terlebih-lebih sunnah Rasul yang terekam dalam kitab-kitab hadits disinyalir banyak yang lemah dan palsu.

Studi kritis atas hadits, baik studi kritis atas metodologi ataupun atas isi/materi hadits, jelas sekali merupakan akhlaq mulia terhadap Rasulullah Saw. Nabi sendiri mewanti-wanti akan munculnya hadits-hadits palsu ini, dengan sabdanya: barangsiapa berdusta atas namaku, maka bersiap-siaplah bertempat tinggal di neraka. Hadits shahih dan populer ini jelas sekali mengisyaratkan pentingnya studi kritis atas hadits.

Berziarah kepada Nabi Saw


Beruntung bagi penduduk Madinah, karena mereka dapat berziarah ke maqam Rasulullah secara berulang-ulang. Bagi kita yang jauh biasanya berziarah ke maqam Nabi penutup itu dilakukan ketika melakukan ibadah haji atau umrah.

Walau demikian, dari jarak jauh - karena ruh suci Rasulullah Saw adalah dekat kita pun dapat berziarah kepadanya, yakni melalui bacaan wirid-wirid ziarah.

Mencintai Keluarga Nabi Saw


Amal (akhlaq) lain bagi Nabi Muhammad Saw adalah mencintai keluarganya.
Dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syura ayat 23 disebutkan:
"Katakanlah (hai Muhammad): 'Aku tidak meminta upah kepadamu atas da'wahku selain kasih sayang dalam kekeluargaan'."

Nabi Saw meminta umatnya untuk mencintai keluarganya. Siti Fatimah, putri Nabi Saw, sangat dicinta oleh Nabi yang mulia. Nabi Saw pun meminta kaum beriman untuk mencintai putrinya itu dengan mengatakan: "Siapa yang mencintai Fatimah berarti mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku berarti mencintai Allah; dan barangsiapa membenci Fatimah berarti membenciku, dan barangsiapa membenciku berarti membenci Allah." Demikian juga Nabi Saw sangat mencintai kedua cucunya, Hasan-Husein, dan meminta kaum beriman untuk mencintai Hasan-Husein. Sabda Nabi Saw: "Hasan dan Husein adalah dua pemuda pemimpin surga."

Ingin mendalami hal ini? Silahkan baca buku Keutamaan Keluarga Rasulullah Saw yang telah disebutkan di atas. Bacaan shalawat "Allahumma shalli 'ala Muhammad" ditambah "wa ali Muhammad" (dan bagi keluarga Nabi Muhammad) adalah salah satu wujud kecintaan kita kepada keluarga Nabi Saw.

Nabi Saw beserta keluarganya dilarang menerima zakat. Tapi Allah Swt memerintahkan orang-orang beriman untuk memberikan sepertiga khumus bagi keluarga Nabi Saw. Keluarga Nabi, hingga kini, berhak atas shadaqah selain zakat dari orang-orang beriman. Di negeri kita, keluarga Nabi Saw dikenal dengan sebutan Sayyid atau Habib. Masyarakat kita sudah terbiasa menghormati mereka, juga memberikan shadaqah pada mereka.

AKHLAQ TERHADAP RASULULLAH SAW


Membaca Shalawat dan Salam
Shalawat berikut paling sering kita dengar, malah sudah menjadi iklan sebuah bank swasta. Shalawat ini dilantunkan secara indah oleh Emha Ainun Najib dan sering dibacakan (secara bersama) oleh da'i kondang, Zainuddin MZ, ketika memulai ceramahnya.
Shalatullah, salamullah
'Ala Thaha Rasulillah
Shalatullah, salamullah
'Ala Yasin habibillah
Semoga Allah menganugerahkan

kesejahteraan dan keselamatan
kepada Thaha (Nabi Muhammad) Rasulullah
Semoga Allah menganugerahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Yasin
(Nabi Muhammad) kekasih Allah

Ketika Nabi Saw tiba di Yatsrib (Madinah), kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi dan rombongan Muhajirin dengan melantunkan lagu pujian bagi Nabi Muhammad Saw.

Thala'al-Badru 'alaina
Min Tsaniyyatil-Wada'
Wajabasy-Syukru 'alaina
Madama lillahi Da'
Ayyuhal Mab'utsu fina
Ji'ta bil-Amril-Mutha'
Ji'ta Syarraftal-Madinah
Marhaban ya Khaira Da'

Telah datang rembulan pada kita
Dari celah bukit Wada'
Diwajibkan syukur atas kita
Sebanyak pujian bagi Sang Pencipta
Wahai yang diutus bagi kita
Engkau datang membawa perintah dari Tuhanmu
Engkau datang muliakan kota Madinah
Selamat datang, wahai sebaik-baik penyeru

Jadi, amal (akhlaq) pertama yang dapat kita lakukan bagi Nabi Muhammad Saw adalah membaca shalawat dan salam.

Perintah ini didasarkan pada Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 56: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian bershalawat untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan baginya. " Bacaan shalawat yang paling enteng dan paling sering kita baca-misalnya ketika sedang salat (tasyahud)-adalah

"Allahmma Shalli 'ala Muhammad wa Ali Muhammad."
(Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad).

Ada juga yang menambahkan Sayyidina sebelum disebut nama Muhammad. Adapun bacaan salam penghormatan bagi Muhammad Saw adalah :

"Assalamu 'alaika Ayyuhan-Nabiyyu wa Rahmatullahi wa barakatuh".

Oleh karena itu, setiap dibacakan atau terdengar sebutan Nabi Muhammad,
kita dianjurkan untuk membaca shalawat dan salam: Shallallahu 'alaihi wa Sallam (shalawat dan salam baginya); atau yang lebih lengkap lagi Shallallalu 'alaihi wa 'Alihi wa Sallam (shalawat dan salam baginya dan bagi keluarganya).

Anjuran membaca shalawat atas keluarga Nabi Muhammad Saw didasarkan pada sabdanya: "Janganlah kalian bershalawat untukku dengan shalawat
buntung."

Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan shalawat buntung?"

Beliau menjawab: "Kalian hanya mengucapkan Allamumma Shalli 'ala Muhammad, lalu berhenti disitu, tidak melanjutkannya dengan wa 'Ali Muhammad" (dan bagi keluarga Muhammad).

Bagi kamu yang mau mendalami hal ini, silahkan baca buku Keutamaan Keluarga Rasulullah Saw, karya K.H. Abdullah bin Nuh, terbitan CV Toha Putra Semarang. Para ahli ibadah, biasa membaca shalawat berikut: "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa ali Muhammad" sebanyak seratus kali sesudah shalat maghrib dan seratus kali sesudah shalat subuh. Dalam berbagai kesempatan pun mereka selalu membacakan shalawat tersebut. Termasuk shalawat-shalawat khusus yang sesuai dengan keadaan. Misal, ketika sedang menghadapi banyak kebutuhan, mereka membacakan shalawat nuriyah atau shalawat tafrijiyah. Dan terutama lagi shalawat dibacakan ketika menyertai do'a, baik di awal, di tengah, ataupun di akhir doa. Kata Sayidina Ali bin Abi Thalib k.w.: "Seseorang yang berdo'a tanpa disertai dengan shalawat, maka do'a orang yang bersangkutan tidak akan didengar oleh Allah Sang Mujibas Sa-ilin".

Reading Al-Qur'an