Akhlak terhadap ibu-bapak yang masih hidup
Kalian pernah lihat seorang ibu yang sedang
hamil?
Coba tanya, bagaimana sih perasaannya.
Dia mual-mual, mules dan merasakan sakit yang
luar biasa. Semakin hari rasa sakitnya itu semakin menjadi-jadi, semakin bertambah
berat.
Kemudian dia melahirkan anaknya.
Kalian tahu betapa sakitnya seorang ibu yang
sedang melahirkan?
Dia menangis berteriak-teriak, saking
sakitnya. Dan dia pun untuk beberapa hari tidak bisa berjalan. Tapi begitu
mendengar tangisan si kecil, dia langsung menyusui bayinya, seolah rasa
sakitnya itu tidak dirasakan.
Kapan sang bayi mengisap ASI?
Tak kenal waktu, siang atau malam, malah
sedang tidur lelap sekalipun. Tapi si ibu bangun juga dan langsung memberinya
ASI.
Ketika menyusui pun si bayi sering menggigit
puting si ibu. Wah, sakitnya bukan main, terlebih-lebih jika gigi si bayi sudah
mulai tumbuh. Si bayi sering ngompol dan mengeluarkan kotoran tanpa mengenal waktu.
Tapi si ibu dengan setia menggantikan popoknya walau di malam buta. Itu kasih
sayang ibu terhadap anaknya, ya terhadap kita, ketika si anak masih kecil.
Mulai besar sedikit si anak senang nangis dan
rewel yang sangat menjengkelkan. Tapi si ibu dengan tenangnya berusaha
menghibur anak kecilnya. Bagi kalian yang perempuan perlu sadar bahwa kalian
akan menjadi seorang ibu. Demikian juga bagi kalian yang laki-laki akan menjadi
seorang ayah.
Adapun ayah bekerja keras mencari nafkah
tanpa kenal lelah untuk menghidupi kita! Dialah yang memenuhi hajat-hajat kita,
berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan biaya-biaya pendidikan
serta kesehatan kita.
Nabi Saw pernah berwasiat: "...
ridhallah fi ridhal walidaini (Ridha Allah ada dalam keridhaan kedua
ibu-bapak). Jadi, jika kita ingin memperoleh keridhaan Allah (justru keridhaan
Allah inilah yang dikejar oleh para ahli ibadah), maka kita harus memperoleh
keridhaan dari kedua ibu-bapak kita.
Oleh karena itu Allah Swt memberikan
bimbingan kepada kita dengan jalan menyadarkan jasa-jasa orangtua yang
melahirkan dan memelihara kita.
Dalam Al-Qur'an Surat Luqman ayat 14
diungkapkan, yang artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat
baik) kepada ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah
dan menyapihnya dalam dua tahun. (Oleh karena itu) bersyukurlah kepada-Ku dan
kepada ibu-bapakmu! Hanya kepada Aku-lah kamu kembali.
Jadi, selain bersyukur kepada Allah, kita
perlu bersyukur kepada ibu-bapak kita, yakni dengan jalan berbuat baik kepada
ibu-bapak. Adapun tata-cara bersyukur kepada ibu-bapak yang masih hidup adalah:
1. Memohon
maghfirah (pengampunan) dan Rahmat Allah bagi kedua ibu-bapak kita. Kita perlu
beristighfar memohon pengampunan Allah dari segala dosa dan kesalahan diri kita
dan kedua ibu-bapak kita. Diusahakan sekurang-kurangnya sekali dalam sehari,
malah akan lebih baik lagi jika setiap sehabis shalat yang wajib kita
berisghfar dan memohon rahmat Allah bagi mereka.
Bacaan istighfar dan
do'anya, di antaranya sebagai berikut:
Rabbighfir li wa li walidayya warhamhuma kama
Rabbayani shaghira.
(Ya Rabbi! Ampunilah aku dan kedua orang
ibu-bapaknya, dan kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka mengasihaniku di
waktu kecilku).
Rabbighfir li wa li walidayya wa lil
mu'minina yauma yaqumul hisab.
(Ya Rabbi! Ampunilah aku, kedua ibu-bapakku,
dan orang-orang yang beriman pada Hari Perhitungan (Hari Akhir)."
2. Hormat
kepada kedua ibu-bapak. Ibu-bapak kita adalah orang yang paling patut kita
hormati. Kita berbicara dengan bahasa yang baik, tidak dengan bahasa biasa,
terlebih-lebih bahasa yang kasar. Sikap dan tindakan kita pun menunjukkan
penghormatan yang dalam.
- Ketika bersalaman, misalnya dengan menunduk dan mencium tangannya
- Ketika dipanggil segera datang menghadap serta menanyakan secara baik maksud pemanggilannya
- Ketika meminta sesuatu, misal uang, dengan melihat-lihat situasi psikologis ibu-bapak yang sedang lapang
- Tidak memaksakan kehendak kita, melainkan disampaikan dengan cara-cara yang baik
- Tidak menyinggung perasaan mereka
- Selalu meminta maaf setiap kali kita salah atau kurang menyenangkan keduanya
- Tidak bertengkar di dekat kedua ibu-bapak
- Tidak menunjukkan sikap ogah, misal dengan mengatakan: "Ah!" terlebih-lebih membentak keduanya.
Allah Swt memberikan rambu-rambu di dalam
bergaul dengan kedua ibu-bapak, sebagaimana terungkap dalam Al-Qur'an Surat
Al-Isra ayat 23-34: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya.
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka; dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua
dengan penuh kesayangan dan do'akanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar