-=[ meng HITAM ~ PUTIH kan PELANGI ]=-

-=[Selamat Datang Di blog Sederhana Ini Semoga Anda Senang Dengan Yang Kami Sajikan.!!]=-

Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan menumpahkannya?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya

Akhlak terhadap ibu-bapak yang sudah meninggal



Berbuat baik terhadap kedua ibu-bapak tidak terbatas ketika mereka masih hidup saja, melainkan terus dilakukan walaupun mereka telah meninggal dunia. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan setelah kedua ibu-bapak kalian meninggal dunia adalah:

1.Memohon maghfirah dan rahmat Allah. Ketika seseorang meninggal dunia, maka seluruh amalan-amalannya terputus kecuali (di antaranya) "anak yang shaleh yang selalu mendo'akan ibu-bapaknya." Nah, do'a anak untuk kedua ibu-bapaknya akan dikabulkan oleh Allah Swt. Jadi, permohonan pengampunan dan Rahmat Allah tidak sebatas ketika kedua ibu-bapak masih hidup. Setelah mereka meninggal dunia pun kita perlu

memohon maghfirah dengan bacaan yang sama, seperti telah disebutkan di atas, yaitu:
Rabbighfir li wa li walidayya warhamhuma kama Rabbayani shaghira.
(Ya Rabbi! Ampunilah aku dan kedua orang ibu-bapaknya, dan kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka mengasihaniku di waktu kecilku).

Rabbighfir li wa li walidayya wa lil mu'minina yauma yaqumul hisab.
(Ya Rabbi! Ampunilah aku, kedua ibu-bapakku, dan orang-orang yang beriman pada Hari Perhitungan (Hari Akhir)."


2.Menyambungkan silaturahmi dengan sahabat ibu-bapak kita. Tentu kalian tahu siapakah sahabat-sahabat ibu dan ayah kalian. Nah, kunjungilah mereka dan berbuat baiklah terhadap mereka, sebagaimana ibu dan ayah kalian yang telah berbuat baik terhadap mereka. Dengan berbuat demikian maka sahabat-sahabat ibu dan ayah kita tidak merasa terlalu kehilangan sahabatnya. Demikian juga kita pun tidak terlalu merasa kehilangan orangtua, karena sahabat-sahabat kedua orangtua kita masih dekat dengan kita.

3.Membayarkan utang-utang ibu-bapak kita. Mungkin saja ibu dan ayah kalian punya utang kepada sahabatnya atau kepada siapa saja. Salah satu factor penghalang masuk ke surga, walau seorang syahid (orang yang meninggal fi sabilillah), adalah utang-utang. Mati syahid itu sangat dipuji oleh Allah Ta'ala dan mendapat pahala yang sangat besar. Tetapi bila si syahid itu punya utang, maka pintu surga akan tertutup baginya hingga utang-utangnya itu lunas.

Apakah kalian tega jika kedua ibu-bapak kalian terganjal masuk surga gara-gara mereka punya utang?
Tentu, anak yang baik akan berbuat kebaikan bagi kedua ibu-bapaknya, di antaranya dengan membayarkan utang-utangnya. Demikian juga utang kedua ibu-bapak kepada Allah, kita pun harus melunasinya.
Misal, ibu-bapak kita ber-nadzar (menyatakan niatnya secara terbuka) untuk memberi bea-siswa bagi si Pulan. Tapi amalnya belum terlaksana karena keburu meninggal. Maka kewajiban anak-anaknya untuk memberi bea-siswa bagi si Pulan itu. Jika ibu-bapak kalian punya utang berpuasa, misal ketika berpuasa mereka sakit dan tidak sempat diqadha, maka setelah mereka meninggal dunia kalianlah yang melakukan qadha untuknya.

Tidak mengikuti kemusyrikan yang dilakukan orangtua.



Jika sala seorang atau kedua ibu-bapak melakukan kemusyrikan, atau mengajak kalian berbuat musyrik, maka kalian harus beristiqamah beragama Islam dan tidak perlu menta'ati ibu-bapak kalian.

Dalam Al-Qur'an Surat Luqman ayat 15 ditegaskan: Dan jika kedua ibu-bapak memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu (mengajak berbuat musyrik), maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Tetapi pergaulilah keduanya di dunia dengan baik; dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, ...

Jadi, kita tetap berbuat baik dalam urusan-urusan duniawi, seperti berbicara halus dan sopan, membawanya ke dokter bila sakit, dan memberinya uang belanja (jika kita sudah kerja).

Tapi dalam hal kemusyrikan kita tidak mentaatinya, walau akibat ketidak-ta'atan itu membuat susah ibu-bapak kita. Murka orangtua yang disebabkan hal itu tidak membuat kita berdosa, malah kita mendapat pahala karena sikap istiqamah kita

Lebih mendahulukan keperluan ibu, baru kemudian ayahnya.



Ketika kedua ibu-bapak secara kebetulan dalam waktu yang sama meminta pertolongan kita, maka kalian harus lebih mendahulukan ibu kalian, baru kemudian ayah kalian.

Salah seorang sahabat Nabi pernah datang menemui Rasulullah Saw dan bertanya sebagai berikut:

  • Ya Rasulullah man ahaqqu 'alayya bi husni shahabati?
  • Qala: ummuka!
  • Qala: tsumma man?
  • Qala: ummuka!
  • Qala: tsumma man?
  • Qala: ummuka! Qala: tsumma man?
  • Qala: abuka!



  • (Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling wajib aku perlakukan dengan baik?
  • Rasulullah menjawab: "ibumu!"
  • Orang itu bertanya lagi, kemudian siapa?
  • Rasulullah menjawab dengan jawaban yang sama: "ibumu!"
  • Orang itu bertanya lagi, kemudian siapa?
  • Rasulullah masih memberikan jawaban yang sama: "ibumu!"
  • Orang itu terus bertanya,
  • baru kemudian Rasulullah menjawab: "ayahmu!")


AKHLAK TERHADAP IBU-BAPAK


Akhlak terhadap ibu-bapak yang masih hidup
Kalian pernah lihat seorang ibu yang sedang hamil?
Coba tanya, bagaimana sih perasaannya.
Dia mual-mual, mules dan merasakan sakit yang luar biasa. Semakin hari rasa sakitnya itu semakin menjadi-jadi, semakin bertambah berat.

Kemudian dia melahirkan anaknya.
Kalian tahu betapa sakitnya seorang ibu yang sedang melahirkan?
Dia menangis berteriak-teriak, saking sakitnya. Dan dia pun untuk beberapa hari tidak bisa berjalan. Tapi begitu mendengar tangisan si kecil, dia langsung menyusui bayinya, seolah rasa sakitnya itu tidak dirasakan.

Kapan sang bayi mengisap ASI?
Tak kenal waktu, siang atau malam, malah sedang tidur lelap sekalipun. Tapi si ibu bangun juga dan langsung memberinya ASI.

Ketika menyusui pun si bayi sering menggigit puting si ibu. Wah, sakitnya bukan main, terlebih-lebih jika gigi si bayi sudah mulai tumbuh. Si bayi sering ngompol dan mengeluarkan kotoran tanpa mengenal waktu. Tapi si ibu dengan setia menggantikan popoknya walau di malam buta. Itu kasih sayang ibu terhadap anaknya, ya terhadap kita, ketika si anak masih kecil.

Mulai besar sedikit si anak senang nangis dan rewel yang sangat menjengkelkan. Tapi si ibu dengan tenangnya berusaha menghibur anak kecilnya. Bagi kalian yang perempuan perlu sadar bahwa kalian akan menjadi seorang ibu. Demikian juga bagi kalian yang laki-laki akan menjadi seorang ayah.

Adapun ayah bekerja keras mencari nafkah tanpa kenal lelah untuk menghidupi kita! Dialah yang memenuhi hajat-hajat kita, berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan biaya-biaya pendidikan serta kesehatan kita.

Nabi Saw pernah berwasiat: "... ridhallah fi ridhal walidaini (Ridha Allah ada dalam keridhaan kedua ibu-bapak). Jadi, jika kita ingin memperoleh keridhaan Allah (justru keridhaan Allah inilah yang dikejar oleh para ahli ibadah), maka kita harus memperoleh keridhaan dari kedua ibu-bapak kita.

Oleh karena itu Allah Swt memberikan bimbingan kepada kita dengan jalan menyadarkan jasa-jasa orangtua yang melahirkan dan memelihara kita.

Dalam Al-Qur'an Surat Luqman ayat 14 diungkapkan, yang artinya: Dan Kami perintahkan kepada manusia (untuk berbuat baik) kepada ibu-bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Oleh karena itu) bersyukurlah kepada-Ku dan kepada ibu-bapakmu! Hanya kepada Aku-lah kamu kembali.

Jadi, selain bersyukur kepada Allah, kita perlu bersyukur kepada ibu-bapak kita, yakni dengan jalan berbuat baik kepada ibu-bapak. Adapun tata-cara bersyukur kepada ibu-bapak yang masih hidup adalah:

1.   Memohon maghfirah (pengampunan) dan Rahmat Allah bagi kedua ibu-bapak kita. Kita perlu beristighfar memohon pengampunan Allah dari segala dosa dan kesalahan diri kita dan kedua ibu-bapak kita. Diusahakan sekurang-kurangnya sekali dalam sehari, malah akan lebih baik lagi jika setiap sehabis shalat yang wajib kita berisghfar dan memohon rahmat Allah bagi mereka.


Bacaan istighfar dan do'anya, di antaranya sebagai berikut:

Rabbighfir li wa li walidayya warhamhuma kama Rabbayani shaghira.

(Ya Rabbi! Ampunilah aku dan kedua orang ibu-bapaknya, dan kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka mengasihaniku di waktu kecilku).


Rabbighfir li wa li walidayya wa lil mu'minina yauma yaqumul hisab.

(Ya Rabbi! Ampunilah aku, kedua ibu-bapakku, dan orang-orang yang beriman pada Hari Perhitungan (Hari Akhir)."



2.  Hormat kepada kedua ibu-bapak. Ibu-bapak kita adalah orang yang paling patut kita hormati. Kita berbicara dengan bahasa yang baik, tidak dengan bahasa biasa, terlebih-lebih bahasa yang kasar. Sikap dan tindakan kita pun menunjukkan penghormatan yang dalam.


  • Ketika bersalaman, misalnya dengan menunduk dan mencium tangannya
  • Ketika dipanggil segera datang menghadap serta menanyakan secara baik maksud pemanggilannya
  • Ketika meminta sesuatu, misal uang, dengan melihat-lihat situasi psikologis ibu-bapak yang sedang lapang
  • Tidak memaksakan kehendak kita, melainkan disampaikan dengan cara-cara yang baik
  • Tidak menyinggung perasaan mereka
  • Selalu meminta maaf setiap kali kita salah atau kurang menyenangkan keduanya
  • Tidak bertengkar di dekat kedua ibu-bapak
  • Tidak menunjukkan sikap ogah, misal dengan mengatakan: "Ah!" terlebih-lebih membentak keduanya.


Allah Swt memberikan rambu-rambu di dalam bergaul dengan kedua ibu-bapak, sebagaimana terungkap dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 23-34: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka; dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan do'akanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."

Menghidupkan Sunnah Rasulullah Saw


Menghidupkan sunnah Rasulullah Saw mungkin terlalu abstrak bagi kita yang masih awam. Tapi bagi kaum terpelajar, terutama lagi para ulama, menghidupkan sunnah Rasulullah Saw itu merupakan kewajiban. Terlebih-lebih sunnah Rasul yang terekam dalam kitab-kitab hadits disinyalir banyak yang lemah dan palsu.

Studi kritis atas hadits, baik studi kritis atas metodologi ataupun atas isi/materi hadits, jelas sekali merupakan akhlaq mulia terhadap Rasulullah Saw. Nabi sendiri mewanti-wanti akan munculnya hadits-hadits palsu ini, dengan sabdanya: barangsiapa berdusta atas namaku, maka bersiap-siaplah bertempat tinggal di neraka. Hadits shahih dan populer ini jelas sekali mengisyaratkan pentingnya studi kritis atas hadits.

Berziarah kepada Nabi Saw


Beruntung bagi penduduk Madinah, karena mereka dapat berziarah ke maqam Rasulullah secara berulang-ulang. Bagi kita yang jauh biasanya berziarah ke maqam Nabi penutup itu dilakukan ketika melakukan ibadah haji atau umrah.

Walau demikian, dari jarak jauh - karena ruh suci Rasulullah Saw adalah dekat kita pun dapat berziarah kepadanya, yakni melalui bacaan wirid-wirid ziarah.

Mencintai Keluarga Nabi Saw


Amal (akhlaq) lain bagi Nabi Muhammad Saw adalah mencintai keluarganya.
Dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syura ayat 23 disebutkan:
"Katakanlah (hai Muhammad): 'Aku tidak meminta upah kepadamu atas da'wahku selain kasih sayang dalam kekeluargaan'."

Nabi Saw meminta umatnya untuk mencintai keluarganya. Siti Fatimah, putri Nabi Saw, sangat dicinta oleh Nabi yang mulia. Nabi Saw pun meminta kaum beriman untuk mencintai putrinya itu dengan mengatakan: "Siapa yang mencintai Fatimah berarti mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku berarti mencintai Allah; dan barangsiapa membenci Fatimah berarti membenciku, dan barangsiapa membenciku berarti membenci Allah." Demikian juga Nabi Saw sangat mencintai kedua cucunya, Hasan-Husein, dan meminta kaum beriman untuk mencintai Hasan-Husein. Sabda Nabi Saw: "Hasan dan Husein adalah dua pemuda pemimpin surga."

Ingin mendalami hal ini? Silahkan baca buku Keutamaan Keluarga Rasulullah Saw yang telah disebutkan di atas. Bacaan shalawat "Allahumma shalli 'ala Muhammad" ditambah "wa ali Muhammad" (dan bagi keluarga Nabi Muhammad) adalah salah satu wujud kecintaan kita kepada keluarga Nabi Saw.

Nabi Saw beserta keluarganya dilarang menerima zakat. Tapi Allah Swt memerintahkan orang-orang beriman untuk memberikan sepertiga khumus bagi keluarga Nabi Saw. Keluarga Nabi, hingga kini, berhak atas shadaqah selain zakat dari orang-orang beriman. Di negeri kita, keluarga Nabi Saw dikenal dengan sebutan Sayyid atau Habib. Masyarakat kita sudah terbiasa menghormati mereka, juga memberikan shadaqah pada mereka.

AKHLAQ TERHADAP RASULULLAH SAW


Membaca Shalawat dan Salam
Shalawat berikut paling sering kita dengar, malah sudah menjadi iklan sebuah bank swasta. Shalawat ini dilantunkan secara indah oleh Emha Ainun Najib dan sering dibacakan (secara bersama) oleh da'i kondang, Zainuddin MZ, ketika memulai ceramahnya.
Shalatullah, salamullah
'Ala Thaha Rasulillah
Shalatullah, salamullah
'Ala Yasin habibillah
Semoga Allah menganugerahkan

kesejahteraan dan keselamatan
kepada Thaha (Nabi Muhammad) Rasulullah
Semoga Allah menganugerahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada Yasin
(Nabi Muhammad) kekasih Allah

Ketika Nabi Saw tiba di Yatsrib (Madinah), kaum Anshar menyambut kedatangan Nabi dan rombongan Muhajirin dengan melantunkan lagu pujian bagi Nabi Muhammad Saw.

Thala'al-Badru 'alaina
Min Tsaniyyatil-Wada'
Wajabasy-Syukru 'alaina
Madama lillahi Da'
Ayyuhal Mab'utsu fina
Ji'ta bil-Amril-Mutha'
Ji'ta Syarraftal-Madinah
Marhaban ya Khaira Da'

Telah datang rembulan pada kita
Dari celah bukit Wada'
Diwajibkan syukur atas kita
Sebanyak pujian bagi Sang Pencipta
Wahai yang diutus bagi kita
Engkau datang membawa perintah dari Tuhanmu
Engkau datang muliakan kota Madinah
Selamat datang, wahai sebaik-baik penyeru

Jadi, amal (akhlaq) pertama yang dapat kita lakukan bagi Nabi Muhammad Saw adalah membaca shalawat dan salam.

Perintah ini didasarkan pada Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 56: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian bershalawat untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan baginya. " Bacaan shalawat yang paling enteng dan paling sering kita baca-misalnya ketika sedang salat (tasyahud)-adalah

"Allahmma Shalli 'ala Muhammad wa Ali Muhammad."
(Ya Allah, limpahkanlah shalawat atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad).

Ada juga yang menambahkan Sayyidina sebelum disebut nama Muhammad. Adapun bacaan salam penghormatan bagi Muhammad Saw adalah :

"Assalamu 'alaika Ayyuhan-Nabiyyu wa Rahmatullahi wa barakatuh".

Oleh karena itu, setiap dibacakan atau terdengar sebutan Nabi Muhammad,
kita dianjurkan untuk membaca shalawat dan salam: Shallallahu 'alaihi wa Sallam (shalawat dan salam baginya); atau yang lebih lengkap lagi Shallallalu 'alaihi wa 'Alihi wa Sallam (shalawat dan salam baginya dan bagi keluarganya).

Anjuran membaca shalawat atas keluarga Nabi Muhammad Saw didasarkan pada sabdanya: "Janganlah kalian bershalawat untukku dengan shalawat
buntung."

Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan shalawat buntung?"

Beliau menjawab: "Kalian hanya mengucapkan Allamumma Shalli 'ala Muhammad, lalu berhenti disitu, tidak melanjutkannya dengan wa 'Ali Muhammad" (dan bagi keluarga Muhammad).

Bagi kamu yang mau mendalami hal ini, silahkan baca buku Keutamaan Keluarga Rasulullah Saw, karya K.H. Abdullah bin Nuh, terbitan CV Toha Putra Semarang. Para ahli ibadah, biasa membaca shalawat berikut: "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa ali Muhammad" sebanyak seratus kali sesudah shalat maghrib dan seratus kali sesudah shalat subuh. Dalam berbagai kesempatan pun mereka selalu membacakan shalawat tersebut. Termasuk shalawat-shalawat khusus yang sesuai dengan keadaan. Misal, ketika sedang menghadapi banyak kebutuhan, mereka membacakan shalawat nuriyah atau shalawat tafrijiyah. Dan terutama lagi shalawat dibacakan ketika menyertai do'a, baik di awal, di tengah, ataupun di akhir doa. Kata Sayidina Ali bin Abi Thalib k.w.: "Seseorang yang berdo'a tanpa disertai dengan shalawat, maka do'a orang yang bersangkutan tidak akan didengar oleh Allah Sang Mujibas Sa-ilin".

Haya' / malu


Bedakan antara "malu" dan "pemalu". Kita perlu memiliki sifat "malu", tapi jangan menjadi pemalu. Sifat yang terakhir (pemalu) sering berkonotasi negatif, misalnya malu melewati jalan sempit yang di kiri-kanannya banyak orang nongkrong; malu bertanya kepada guru; dan malu mengaji.

Dalam sebuah hadits disebutkan:
"alhaya-u syu'batu minal iman" (Malu itu sebagian dari iman).

Malu di sini adalah malu terhadap Allah Swt, seperti malu berbuat maksiat dan kejahatan. Ketika akan berbuat nakal, kita malu kepada Allah karena Dia selalu mengawasi kita. Ketika mau mencuri, berbuat curang, dan korupsi, kita pun malu karena Allah Maha Melihat kita.

Syukur ni'mat


Pernahkah Anda menghitung, berapa banyak sih ni'mat yang Allah berikan bagimu?
Taruhan, pasti Anda tidak mampu menghitungnya, karena saking banyaknya kenikmatan yang kita terima.

Anda tentu tahu HO2 yang dihirup setiap saat, setiap detik, setiap kali kita bernafas. Itu semua gratis, bukan?.

Ya, itu semua dari Allah Swt. Coba kalau kita harus membeli oksigen, berapa ratus juta rupiah uang yang harus kita keluarkan. Dan jarang sekali orang yang punya uang sebanyak itu. Lihat saja orang yang pergi ke luar angkasa, atau yang mau menyelam ke dasar lautan, mereka semua membawa tabung HO2. Dan ini hasil pembelian, tidak gratis. Berapa sih harga setabungnya? Cukup mahal! Nah, siapa yang menciptakan dan memberikan HO2 secara gratis itu? Allah Subhanahu wa Ta'ala. Masya Allah, pernahkah kita menyadari anugerah Allah yang sangat besar itu.

Apakah kita pernah menyampaikan rasa syukur atas ni'mat yang sangat besar itu? Bila belum, mulailah dari sekarang kita ungkapkan rasa syukur itu dengan mengucapkan: alhamdulillah atau subhanallah.

Malah kata Ibn Arabi (ulama dan filosof Islam), kita wajib mengungkapkan rasa syukur kita sebanyak dua kali setiap kita bernafas: satu kali ketika menarik nafas, dan satu kali lagi ketika mengeluarkan nafas. Ya, bagi orang-orang mu'min yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat-dekatnya, mareka selalu melakukan syukur demikian. Bagi kita, paling tidak kita perlu mengucapkan: subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, dan la ilaha illallah, sehabis kita mengerjakan shalat wajib.

Randang Padang



Rendang is one of favourite culinary from Padang. Rendang made from cow meat simmered in spices and coconut milk. You’ll find rendang in Padang restaurants or food stall. There are two kind of rending, dry rendang and kalio (wet rendang). The cooking process of dry rending was longer than wet rendang.

The characteristic of wet rending are its souce more liquid and its color is yellow-brown, not yet brown-black like dry rendang. Rendang have unique characteristic, its taste deliciously oily and salty, sweet, and hot which balanced, and spicier.There are no cooking standard or standard recipes of rendang, so the taste can be differ among food stall or restaurants. The variants of taste depend on condiment and spices which used. Commonly, spices used in rendang recipes are red chili, red onion, garlic, galangal, ginger, turmeric, turmeric leaves, bay leaves, lemongrass, candlenuts, salt, sugar and kandis sour fruit. If you can not mixed spices above, you can buy instant rendang spices in supermarkets.

Tawakkal kepada Allah



Allah Swt memberikan pujian terhadap hamba-hamba-Nya yang suka bekerja keras. Terhadap orang yang belajar disediakannya surga (Al-Hadits). Malah Allah Swt mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Jadi, bekerja keras merupakan akhlak yang terpuji. 

Tapi, adakalanya kita tidak sampai kepada cita-cita yang kita inginkan. Padahal kita sudah beberapa kali mengulangnya pekerjaan itu. Misal, Anda ikut UMPTN hingga tiga kali memilih universitas dan jurusan yang Anda cita-citakan. Anda pun sudah belajar secara sungguh-sungguh. Malah Anda ikut bimbingan belajar dengan mendatangkan guru privat les atau di pusat-pusat Bimbingan Belajar yang bagus. Tapi hasilnya tetap saja Anda tidak lulus. Tentu saja Anda kecewa. Dengan mengikuti gejolak emosimu, mungkin Anda akan mengatakan "penilaian dalam UMPTN tidak objektif", "terlalu banyak peserta yang melakukan KKN", Anda tentu atau kata-kata apa saja yang menunjukkan kebobrokan sistem UMPTN menurut persepsi Anda. boleh saja kecewa, itu manusiawi. Tapi Anda perlu mengembalikan semua kegagalan Anda kepada Allah Swt dengan jalan tawakkal.

Ada pepatah yang sangat bagus: "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". Dan memang, dalam ajaran Islam, semua yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh tapi gagal, sebenarnya tidak gagal. Justru Allah Swt akan memberikan jalan lain yang lebih baik dan lebih cocok bagi jiwa kita. Banyak sekali orang yang memaksakan kehendaknya dengan cara-cara yang haram sekalipun. Benar, untuk tahap awal yang dia tuju ia berhasil.

Misal, berhasil lulus di Kedokteran melalui jasa Joki. Tapi mereka gagal di perguruan tingginya, karena sebenarnya bidang dan perguruan tinggi yang dipilihnya itu tidak cocok. Karena itulah, tawakkal adalah satu sikap yang cerdas dan dewasa, pilihan bagi umat yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir.

Dalam Al-Qur'an diungkapkan, yang artinya: "Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan memberikan kecukupan kepadanya. (QS At-Thalaq, 2)

Ikhlas dalam beramal

Manakah di antara dua orang ini yang berpikiran maju:
1. orang yang bekerja mencari keuntungan sesaat
2. orang yang bekerja mencari keuntungan abadi?
Pasti kamu memilih orang yang kedua.
Orang yang mencari keuntungan sesaat tidak akan berpikir tentang akibat yang terjadi di kemudian hari. Pokoknya hari ini beruntung. Esok hari, lusa? Gimana nanti
Orang yang sehat akan berpikir keberuntungan yang kekal-abadi.
Ajaran Islam memberikan kiat-kiatnya. Ketika bekerja, maka amalnya itu hanya didasarkan atas keikhlasan kepada Allah Swt. Ketika shalat, niatnya itu ditujukan kepada Allah semata. Ketika menolong orang pun didasarkan atas Allah Ta'ala. Makanya ketika orang yang dibantu itu tidak berterima kasih orang yang ikhlas tidak akan morang-maring. Biarlah manusia begitu asalkan Allah meridhai kita. Hanya amal yang ikhlas yang akan mendapat ganjaran dari sisi Allah Sang Pemberi Pahala.

Lawan ikhlas adalah riya, yaitu amal yang didasarkan atas pamer semata, sekedar untuk mendapatkan pujian dari manusia,tidak untuk Allah.

Dalam Al-Qur'an diungkapkan, yang artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya ...". Dalam ayat lainnya disebutkan, bahwa syetan tidak mampu menggoda manusia yang berbuat ikhlas.

TINDAKAN AKHLAQI DAN TINDAKAN ALAMI II

Dalam perspektif Ulama Persia yang non-sektarian ini tindakan akhlaqi hanyalah tindakan-tindakan yang bersifat "ikhtiyari", yakni tindakan-tindakan yang diusahakan dengan penuh kesungguhan. Adapun tindakan-tindakan yang "alami", sebagaimana sebagian tindakannya dilakukan oleh binatang, tidak termasuk ke dalam tindakan akhlaqi.

Seorang ibu yang mennyusukan bayinya bukanlah merupakan perbuatan akhlaqi, karena kambing dan sapi pun melakukannya. Demikian juga kedua orangtua - ibu dan bapak - yang mengasihi putera-puterinya bukanlah perbuatan akhlaqi karena binatang pun, malah harimau dan singa yang galak pun mengasihi anak-anaknya.

Seorang ibu dikatakan melakukan perbuatan akhlaqi manakala ia mendengar tangisan bayi orang lain, kemudian memungut dan menyusukannya. Dan para orangtua atau siapa saja orang-orang yang dewasa dipandang melakukan perbuatan akhlaqi manakala mereka mengasihi anak-anak yatim dan orang-orang miskin.

Seorang kaya-raya yang membayar zakat dan memberi makan di hari kelaparan pun bukan merupakan tindakan akhlaqi, karena perbuatan ini bagi orang yang kaya-raya adalah perbuatan yang diwajibkan. Mereka dipandang melakukan perbuatan yang akhlaqi manakala meng-infaq-kan hartanya di luar kewajiban-kewajibannya; mungkin dengan memberi kehidupan kepada para ulama, membelikan kitab-kitabnya, memberikan beasiswa kepada para pelajar, memberikan modal usaha dan pelatihan manajerial bisnis kepada keluarga yang miskin, dan lain sebagainya yang dikategorikan sebagai tindakan perberdayaan orang-orang miskin.

Ibadah-ibadah wajib, seperti shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, zakat, dan hajji bagi orang yang mampu, Mengapa bukanlah perbuatan-perbuatan akhlaqi.

Jawabannya: Karena perbuatan menyembah Allah serta melakukan keta'atan kepada-Nya merupakan perbuatan-perbuatan alami, seperti halnya makan ketika lapar dan minum ketika haus. Hanya manusia brengsek, bejad moral, yang tidak mengerti akan hal ini.

Bukankah Al-Qur'an sendiri mengungkapkan, bahwa suka ataupun tidak suka semua makhlaq tunduk kepada Kekuasaan-Nya ?!

Beda halnya dengan shalat-shalat sunnah, puasa-puasan sunnah, dan hajji serta umrah ke sekian kalinya, terlebih-lebih infaq dan shadaqah di luar kewajiban, itu semua merupakan tindakan-tindakan akhlaqi yang sangat dipuji oleh Allah Swt.

Namun demikian, walau bukan tindakan akhlaqi, tindakan-tindakan atau amal-amal wajib yang kita lakukan tetap diberi pahala oleh Allah Swt. Semoga kita dapat meningkatkan tindakan akhlaqi !

TINDAKAN AKHLAQI DAN TINDAKAN ALAMI

Kata "akhlaq" sudah tidak asing lagi terdengar setiap saat. Secara umum, yang kita dengar sehari-hari di masyarakat, kata akhlaq mengacu kepada tindakan-tindakan yang bernilai, berharga, bermanfaat, bermoral, beretiket, dan segala tindakan yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan-perbuatan yang "baik".

Apakah seorang ibu yang bangun di tengah malam karena mendengar rintihan bayinya yang masih mungil kemu-dian menetekkannya merupakan tindakan akhlaqi?
Tanpa ragu-ragu, hampir setiap orang membenarkannya.

Apakah seorang ayah yang bekerja keras seharian tanpa mengenal siang ataupun malam, panas ataupun hujan, untuk mencari sesuap nasi bagi istri dan anak-anaknya merupakan tindakan akhlaqi?
Tanpa ragu-ragu, hampir semua orang meng-ya-kannya.

Dan apakah shalat lima waktu dan ibadah-ibadah wajib lainnya yang dikerjakan oleh orang-orang muslim, di saat sehat ataupun sakit, di saat tinggal di rumah ataupun sedang dalam perjalanan, dalam keadaan segar-bugar ataupun lelah, merupakan tindakan-tindakan akhlaqi?
Terhadap pertanyaan ini pun semua orang mengamininya.

Apakah jawaban kebanyakan orang itu benar ditinjau dari sudut Ilmu Akhlaq?

Nah, nanti dulu!

Ilmu Akhlaq membedakan perbuatan-perbuatan akhlaqi dengan perbuatan-perbuatan alami.

Adalah 'Alamah Murtadha Muthahhari yang membahas persoalan ini secara panjang-lebar dalam kitabnya FALSAFAH AKHLAK.

Masakan Terlezat Di Dunia


CNN: Rendang Masakan Terlezat di Dunia, Tambo Cie Dah...


CNN: Rendang

Masakan Terlezat di Dunia,

Tambuah Ciek Da...

icon15me, MINANGKABAU - Indonesia patut berbangga. Dua hidangan khas yakni rendang dan nasi goreng ditempatkan dalam jajaran teratas makanan paling lezat di dunia (World’s 50 Most delicious Foods) versi CNN.
Hal ini berdasarkan survei para pemerhati stasiun berita CNN, yang dimuat di situs CNNGo. Survei itu dihimpun melalui akun CNN di situs jejaring sosial Facebook.

Populernya rendang khas Padang ini disusul nasi goreng di urutan kedua dan Sushi dari Jepang di urutan ketiga. Survei sebelumnya, peringkat pertama makanan terlezat di dunia adalah Massaman curry asal Thailand.
Hasil survei yang dimuat di laman situs CNN ini melansir 50 makanan terenak di dunia ini menghasilkan rendang sebagai juaranya. “Setelah menjaring lebih dari 35.000 suara, makanan paling enak di dunia bukan Massaman curry, yang kami sarankan, tapi hidangan daging berbumbu yang pedas dari Sumatera Barat,” demikian hasil survei CNN.
Makanan asal Indonesia lainnya, Sate, juga masuk dalam daftar di urutan 14. Namun demikian, dari kuantitas makanan yang masuk sebagai daftar terlezat di dunia, Indonesia masih kalah dengan makanan asal Thailand yang enam diantaranya masuk dalam 50 jajaran teratas makanan terenak di dunia.
Thailand memang gencar mempromosikan wisata, termasuk kuliner, dengan dukungan maksimal dari pemerintah mereka. 
                    Berikut daftar 10 makanan paling lezat di dunia versi pembaca CNN : 
                                       1. Rendang, Indonesia
                                       2. Nasi Goreng, Indonesia
                                       3. Sushi, Jepang
                                       4. Tim yam goong, Thailand
                                       5. Pad thai, Thailand
                                       6. Som tan (salad pepaya), Thailand
                                       7. Dim sum, Hong Kong
                                       8. Ramen, Jepang
                                       9. Peking duck, China
                                       10. Massaman curry, Thailand.

Reading Al-Qur'an