-=[ meng HITAM ~ PUTIH kan PELANGI ]=-

-=[Selamat Datang Di blog Sederhana Ini Semoga Anda Senang Dengan Yang Kami Sajikan.!!]=-

Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan menumpahkannya?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya

TINDAKAN AKHLAQI DAN TINDAKAN ALAMI

Kata "akhlaq" sudah tidak asing lagi terdengar setiap saat. Secara umum, yang kita dengar sehari-hari di masyarakat, kata akhlaq mengacu kepada tindakan-tindakan yang bernilai, berharga, bermanfaat, bermoral, beretiket, dan segala tindakan yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan-perbuatan yang "baik".

Apakah seorang ibu yang bangun di tengah malam karena mendengar rintihan bayinya yang masih mungil kemu-dian menetekkannya merupakan tindakan akhlaqi?
Tanpa ragu-ragu, hampir setiap orang membenarkannya.

Apakah seorang ayah yang bekerja keras seharian tanpa mengenal siang ataupun malam, panas ataupun hujan, untuk mencari sesuap nasi bagi istri dan anak-anaknya merupakan tindakan akhlaqi?
Tanpa ragu-ragu, hampir semua orang meng-ya-kannya.

Dan apakah shalat lima waktu dan ibadah-ibadah wajib lainnya yang dikerjakan oleh orang-orang muslim, di saat sehat ataupun sakit, di saat tinggal di rumah ataupun sedang dalam perjalanan, dalam keadaan segar-bugar ataupun lelah, merupakan tindakan-tindakan akhlaqi?
Terhadap pertanyaan ini pun semua orang mengamininya.

Apakah jawaban kebanyakan orang itu benar ditinjau dari sudut Ilmu Akhlaq?

Nah, nanti dulu!

Ilmu Akhlaq membedakan perbuatan-perbuatan akhlaqi dengan perbuatan-perbuatan alami.

Adalah 'Alamah Murtadha Muthahhari yang membahas persoalan ini secara panjang-lebar dalam kitabnya FALSAFAH AKHLAK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Reading Al-Qur'an