-=[ meng HITAM ~ PUTIH kan PELANGI ]=-

-=[Selamat Datang Di blog Sederhana Ini Semoga Anda Senang Dengan Yang Kami Sajikan.!!]=-

Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan menumpahkannya?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya

Syukur ni'mat


Pernahkah Anda menghitung, berapa banyak sih ni'mat yang Allah berikan bagimu?
Taruhan, pasti Anda tidak mampu menghitungnya, karena saking banyaknya kenikmatan yang kita terima.

Anda tentu tahu HO2 yang dihirup setiap saat, setiap detik, setiap kali kita bernafas. Itu semua gratis, bukan?.

Ya, itu semua dari Allah Swt. Coba kalau kita harus membeli oksigen, berapa ratus juta rupiah uang yang harus kita keluarkan. Dan jarang sekali orang yang punya uang sebanyak itu. Lihat saja orang yang pergi ke luar angkasa, atau yang mau menyelam ke dasar lautan, mereka semua membawa tabung HO2. Dan ini hasil pembelian, tidak gratis. Berapa sih harga setabungnya? Cukup mahal! Nah, siapa yang menciptakan dan memberikan HO2 secara gratis itu? Allah Subhanahu wa Ta'ala. Masya Allah, pernahkah kita menyadari anugerah Allah yang sangat besar itu.

Apakah kita pernah menyampaikan rasa syukur atas ni'mat yang sangat besar itu? Bila belum, mulailah dari sekarang kita ungkapkan rasa syukur itu dengan mengucapkan: alhamdulillah atau subhanallah.

Malah kata Ibn Arabi (ulama dan filosof Islam), kita wajib mengungkapkan rasa syukur kita sebanyak dua kali setiap kita bernafas: satu kali ketika menarik nafas, dan satu kali lagi ketika mengeluarkan nafas. Ya, bagi orang-orang mu'min yang selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekat-dekatnya, mareka selalu melakukan syukur demikian. Bagi kita, paling tidak kita perlu mengucapkan: subhanallah, alhamdulillah, allahu akbar, dan la ilaha illallah, sehabis kita mengerjakan shalat wajib.

Randang Padang



Rendang is one of favourite culinary from Padang. Rendang made from cow meat simmered in spices and coconut milk. You’ll find rendang in Padang restaurants or food stall. There are two kind of rending, dry rendang and kalio (wet rendang). The cooking process of dry rending was longer than wet rendang.

The characteristic of wet rending are its souce more liquid and its color is yellow-brown, not yet brown-black like dry rendang. Rendang have unique characteristic, its taste deliciously oily and salty, sweet, and hot which balanced, and spicier.There are no cooking standard or standard recipes of rendang, so the taste can be differ among food stall or restaurants. The variants of taste depend on condiment and spices which used. Commonly, spices used in rendang recipes are red chili, red onion, garlic, galangal, ginger, turmeric, turmeric leaves, bay leaves, lemongrass, candlenuts, salt, sugar and kandis sour fruit. If you can not mixed spices above, you can buy instant rendang spices in supermarkets.

Tawakkal kepada Allah



Allah Swt memberikan pujian terhadap hamba-hamba-Nya yang suka bekerja keras. Terhadap orang yang belajar disediakannya surga (Al-Hadits). Malah Allah Swt mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Jadi, bekerja keras merupakan akhlak yang terpuji. 

Tapi, adakalanya kita tidak sampai kepada cita-cita yang kita inginkan. Padahal kita sudah beberapa kali mengulangnya pekerjaan itu. Misal, Anda ikut UMPTN hingga tiga kali memilih universitas dan jurusan yang Anda cita-citakan. Anda pun sudah belajar secara sungguh-sungguh. Malah Anda ikut bimbingan belajar dengan mendatangkan guru privat les atau di pusat-pusat Bimbingan Belajar yang bagus. Tapi hasilnya tetap saja Anda tidak lulus. Tentu saja Anda kecewa. Dengan mengikuti gejolak emosimu, mungkin Anda akan mengatakan "penilaian dalam UMPTN tidak objektif", "terlalu banyak peserta yang melakukan KKN", Anda tentu atau kata-kata apa saja yang menunjukkan kebobrokan sistem UMPTN menurut persepsi Anda. boleh saja kecewa, itu manusiawi. Tapi Anda perlu mengembalikan semua kegagalan Anda kepada Allah Swt dengan jalan tawakkal.

Ada pepatah yang sangat bagus: "kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda". Dan memang, dalam ajaran Islam, semua yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh tapi gagal, sebenarnya tidak gagal. Justru Allah Swt akan memberikan jalan lain yang lebih baik dan lebih cocok bagi jiwa kita. Banyak sekali orang yang memaksakan kehendaknya dengan cara-cara yang haram sekalipun. Benar, untuk tahap awal yang dia tuju ia berhasil.

Misal, berhasil lulus di Kedokteran melalui jasa Joki. Tapi mereka gagal di perguruan tingginya, karena sebenarnya bidang dan perguruan tinggi yang dipilihnya itu tidak cocok. Karena itulah, tawakkal adalah satu sikap yang cerdas dan dewasa, pilihan bagi umat yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir.

Dalam Al-Qur'an diungkapkan, yang artinya: "Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, maka Dia akan memberikan kecukupan kepadanya. (QS At-Thalaq, 2)

Ikhlas dalam beramal

Manakah di antara dua orang ini yang berpikiran maju:
1. orang yang bekerja mencari keuntungan sesaat
2. orang yang bekerja mencari keuntungan abadi?
Pasti kamu memilih orang yang kedua.
Orang yang mencari keuntungan sesaat tidak akan berpikir tentang akibat yang terjadi di kemudian hari. Pokoknya hari ini beruntung. Esok hari, lusa? Gimana nanti
Orang yang sehat akan berpikir keberuntungan yang kekal-abadi.
Ajaran Islam memberikan kiat-kiatnya. Ketika bekerja, maka amalnya itu hanya didasarkan atas keikhlasan kepada Allah Swt. Ketika shalat, niatnya itu ditujukan kepada Allah semata. Ketika menolong orang pun didasarkan atas Allah Ta'ala. Makanya ketika orang yang dibantu itu tidak berterima kasih orang yang ikhlas tidak akan morang-maring. Biarlah manusia begitu asalkan Allah meridhai kita. Hanya amal yang ikhlas yang akan mendapat ganjaran dari sisi Allah Sang Pemberi Pahala.

Lawan ikhlas adalah riya, yaitu amal yang didasarkan atas pamer semata, sekedar untuk mendapatkan pujian dari manusia,tidak untuk Allah.

Dalam Al-Qur'an diungkapkan, yang artinya: "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan penuh keikhlasan kepada-Nya ...". Dalam ayat lainnya disebutkan, bahwa syetan tidak mampu menggoda manusia yang berbuat ikhlas.

Reading Al-Qur'an