-=[ meng HITAM ~ PUTIH kan PELANGI ]=-

-=[Selamat Datang Di blog Sederhana Ini Semoga Anda Senang Dengan Yang Kami Sajikan.!!]=-

Seuntai Salam

Kugoreskan Seuntai Salam penuh kehangatan
menghempaskan angin kedukaan
Melantun seiring nyanyian hati
Bergemuruh bersama sang waktu

Mencari onggokan kata-kata indah di Samudera
Bagai menyusuri Lautan yang paling dalam
Mencoba merangkai sederet puisi
Bagai menyusun ungkapan hati yang paling indah

Tatkala mentari berkejaran dengan rembulan
Apakah engkau akan tetap di sana?
Menunggu hingga kutuangkan bait-bait yang memenuhi otakku
Seakan ingin keluar dan menumpahkannya?

Karena kutetap menyulam kata
Cermin rasa dan keasaanku
Menampar semua keangkuhanku
Dan membiarkan baitku mengisi jagat raya

Sank Kelana

bisik-bisik cinta itu kembali terdengar, seperti gemercik hujan yang jatuh membasahi kepedihan kampungku ketika malam, ketika kelam begitu suram dan muram,,

aku yang berkelana, disetiap persimpangan, wajah-wajah lelahku begitu keruh dan lusuh,
 

pun di setiap persinggahan tak pernah bisa kubaringkan diri di atas harap dan ingin,,


akulah sang kelana...

 mencari sisa rindu di setiap jalan, setiap hari dan setiap waktu, meski tertatih-tatih menapaki hidup berbatu, tapi seperti katamu, rasa itu terlalu indah untuk dilupakan, maka meski jalan penuh tikungan, hari memberi keputus asaan dan di setiap waktu tak ada lagi temu, diri yang penuh lumpur ini tetap ingin membangun mimpi,, 
yang telah lama diimpi,,


akulah sang kelana....

menyibak sepi membentang pelangi, tersebab langit dihatikutelah lama mendung dan sesekaliada rintiknya yang jatuh mengeluarkan suara sedu-sedan,,, 
berderai diatas jiwa kelanaku yang berkecai jadi serpihan, bersepai di halaman cinta,,
yang bertaburan mawar merah semerah bibirmu malam itu; malam pertama aku belajar,,
mengecupkan kasih dari sayang yang telah lama kita semai,,
malam pertama aku memberanikan diri mengibar layar di lautanmu lalu berkecipak di tengah-tengah gelombang yang ringai, di segulung ombak yang menghempas bersama badai,,
dan akupun tenggelam dalam-dalam dalam hasrat purbaku yang menggebu, menyeruak sampai kesamudra birahi mu, hanyut mengikuti arus lalu terdampar jua di ujung nafasmu; ujung dengus dan desah yang melemaskan segala resah,,


akulah sang kelana....

menulis sajak kembara dengan huruf-huruf gelisah yang kutemui dalam perjalananku yang panjang, tergeletak dan terbiar dengan tubuh gemetar,, 
meski cahaya matahari menyelimuti dengan kehangatan yang bahang, beberapa diantaranya merangkak, merintih dan mencari tempat teduh setiap lembaran angin yang terkoyak,,


demikianlah kupungut dan kudirikan diatas nisan sajak yang hampa, berharap engkau datang membacanya, membalas walau dengan luka, ada ziarah meski tak kau taburi bunga, dan harap yang pernah teruap kini berguguran seperti daun-daun kering di musim gugur, jatuh dan kaku di sepetak air mataku yang beku lalu terbang melayang-layang membentuk bayang malam, seperti impian kita yang kian gelap dan pudar karena cahaya telah dibaham nestapa..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Reading Al-Qur'an